Aku benci mendengar beduk-beduk ditalu-talu dengan kegembiraan menyambut kemenangan
Kesal aku pada segala keriangan yang dimunculkan
Saat malam menjelang syawal
Perayaan besar setiap habis ramadhan itu menyiksaku
Apa ya yang disyukuri?
Kenapa harus mempertontonkan keriangan
Kenapa tak bosan-bosan tertawa
Memboroskan wang membeli baju baru
Memanjakan nafsu makan rakus
Menghamburkan wang memasak makanan berlebihan
Kenapa ya begitu gembira?
Apa maknanya kemballi suci kalau segera kotor lagi
Apa sukanya dikembalikan ketempat dan waktu yang serba kurang
Apa tak takut kalau musuh-musuhmu kembali dilepaskan?
Beduk
Bertalu-talu dan senyum bahagia
Masakan hangat tersedia
Tak habis fakir aku…
Kenapa bahagia jika kesempatanmu memperoleh rahmat berkurang
Sementara kekang nafsumu terpaksa kau pegang erat-erat
Kenapa gembira meninggalkan tempat yang menyinarimu dengan cahaya
Yang sentiasa merayumu beribadah
Yang selalu menyeretmu dari maksiat
Kenapa malah bahagia kembali kesuraman hari-hari
Ya Allah ampuni aku
Bukan aku tak bersyukur atas umur dan segala rahmatMu…
Hanya aku rindu ramadhan…
Dan tak ingin berpisah dari waktu yang KAU sucikan itu.
Bila lagi aku dapat beribadah pada mu dengan kusyuk
Saat aku dapat berjalan menujuMU tanpa diganggu syaitan yang terbelenggu
Bilakah datang waktu kebaikan melimpah,
Dan pahala datang langsung dari MU tanpa perantara
Wahai Yang Maha Pemurah
Aku tak ingin ramadhan lalu, sebab belum tentu ku
Kan kembali bertemu
Wahai Sang Tercinta,
Sedihnya meninggalkan ramadhan yang ikhlas
Saat KAU jelaskan siapa kawanku dan siapa bukan
Aku tak ingin malam-malam seribu bulan berakhir
Wahai Pujaan Yang NamaNYA Selalu Terucap Di Awal Waktu
Sampaikan aku pada bulan anugerahMU berikutnya…
No comments:
Post a Comment