Friday, June 15, 2007

~tarbiyah???~

assalaamu’alaikum w.B.t

“Haruskah saya mengikuti tarbiyah?” seorang teman bertanya pada saya.
Kerana tarbiyah sendiri maknanya adalah tentang pendidikan, pengembangan, peningkatan, dan pemeliharaan, maka jawabannya tentu saja : ya!
“Apakah saya harus mengikuti sebuah halaqah?”
Kalau ditanya harus-tidaknya dari segi fiqih, tentu saja tidak harus. Mengikuti sebuah halaqah belum tentu membawa kita ke surga, dan tidak menggabungkan diri ke dalam halaqah pun belum tentu menjerumuskan kita ke neraka. Tapi kalau kita menghitung-hitung manfaatnya, maka saya akan sangat mengalakkan setiap orang untuk aktif dalam sebuah halaqah.
“Jadi kamu mengharuskan semua orang untuk bergabung dalam Jemaah Tarbiyah, lantas semua yang tidak ikut boleh dikategorikan berdosa, begitu?”
takkan sampai jadi begitu?
* * * * * * *
Kadang-kadang orang salah anggap dan gagal membezakan antara tarbiyah dan Jemaah Tarbiyah. Orang juga seringkali menyamakan halaqah dengan Jamaah Tarbiyah, padahal tidak mesti demikian.
Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, tarbiyah itu sendiri adalah sebuah proses pendidikan atau pembelajaran. Sebuah perjalanan yang tidak mungkin berhenti sebelum Anda disapa oleh Malaikat Maut. Yang namanya belajar, tentu saja, tidak terbatas tempatnya dimana. Anda belajar di sekolah, di kampus, di forum-forum diskusi, di majlis-majlis ilmu, itu pun bagian dari usaha Anda men-tarbiyah diri sendiri. Dan diam-diam, saya pun berharap tulisan-tulisan saya di sini juga dapat memberikan efek tarbiyah, walaupun sedikit.
Tarbiyah tidak sama dengan Jemaah Tarbiyah. Organisasi Islam mana pun dapat(dan sudah semestinya) men-tarbiyah anggotanya. Kalau tidak ada proses tarbiyah dalam organisasi Islam tersebut, maka akan terjadi dua kerugian : (1) organisasi itu sendiri rugi karena tidak mau memiliki ahli yang terdidik, dan (2) ahlinya pun rugi kerana memasuki organisasi yang tidak memberinya manfaat.
Tarbiyah adalah suatu proses yang seharusnya terjadi di mana-mana, bahkan tidak perlu ada organisasi rasmi apa pun untuk melakukannya. Jika ada beberapa orang Muslim berkumpul dan berbincang-bincang, maka seharusnya mereka boleh mendapatkan banyak pelajaran. Langkah untuk mencari teman diskusi yang bermanfaat adalah bagian dari proses tarbiyah yang Anda lakukan untuk diri sendiri.
Halaqah pun sama sekali bukan merupakan hak milik Jamaah Tarbiyah. Sekelompok Muslim dari mana pun dapat berinisiatif membentuk sebuah halaqah tanpa harus terikat dengan organisasi mana pun. Katakanlah, halaqah dengan teman-teman di rumah . Apa salahnya? Mungkin Anda khawatir kerana merasa pengetahuan agamanya masih rata-rata saja, tapi bukan bererti Anda tidak akan mendapat manfaat dari halaqah semacam itu. Sedikit itu lebih baik daripada tidak sama sekali, bukan? Lagipula, Anda tidak harus menamakannya 'halaqah'. Sebut saja 'diskusi ilmu', boleh juga 'kan?
Saya menjadi hairan bagaimana orang menjadi begitu alergi mendengar nama ‘halaqah’ dan ‘tarbiyah’ karena berbagai fikiran buruk di kepala mereka terhadap Jemaah Tarbiyah. Marilah kita melihat faktanya saja. Fakta pertama, tarbiyah memang mutlak diperlukan. Organisasi perlu melakukannya karena mereka yang terdidik mudah diberi pengarahan, dan kader pun berhak memperoleh pendidikan dari organisasinya. Fakta kedua, pembentukan halaqah yang berkumpul secara rutin dan membahas masalah-masalah keislaman adalah sebuah cara yang amat efektif dalam melakukan tarbiyah dan menjaga keperibadian muslim. Jadi, apa masalahnya?
Sebenarnya antara organisasi Islam tidak perlu merasa saling dengki. Kalau ada yang benar, yakinlah bahwa itu berasal dari Allah. Kalau metode halaqah berhasil baik bagi Jemaah Tarbiyah, lantas mengapa tidak ada yang meniru kejayaan ini? Bukankah kalau umat Islam maju – apa pun organisasinya – kita semua akan senang? Mengapa perlu rasa dengki dan memperlekehkan usaha masing-masing...
Terus terang, saya merasa kecewa dengan beberapa organisasi Islam di masa kini, lantaran mereka tidak juga belajar dari fenomena tarbiyah ini. Mereka memiliki ruang yang amat besar (malah sebagian cenderung fanatik), tapi mereka sedikit sekali mengambil kesempatan untuk men-tarbiyah para pengikutnya. Akhirnya, ahli jemaah ini harus belajar sendiri-sendiri, dan secara objektif, sedikit sekali manfaat yang boleh mereka dapatkan dari organisasi yang dibelanya habis-habisan itu.
malahan juga sesetengah jemaah akan menghentam jemaah lain apabila mereka kekurangan pengikut atau lebih tepat lagi pengikutnya beralih ke jemaah lain..
pada pandangan peribadi saya, nama sesuatu jemaah bukanlah pengukur kemantapan jemaah tersebut tetapi tarbiyyah yang diperolehi oleh mereka yang mengikuti adalah penting untuk dinilai...yang paling utama akidah yang sahih, ibadah yang mantap dan akhlak yang indah.

fenomena di ipt-ipt sekarang dapat dilihat dengan pelbagai jenis jemaah islam...namun, pelajar-pelajar masih keliru dengan jemaah yang diikuti maka dapat dilihat melalui kefanatikkan mereka yang 'hentam keromo' memperjuangkan sesuatu yang mereka sendiri tidak pasti.

namun apalah yang hendak dihairankan kerana fenomena jemaah nie sudah lama...cuma fokus yang saya bawa disini ialah TARBIYYAH....

wallahu'alam bisawab...

No comments: